rokh dimah

Namaku Rokhdimah, S. Pd.. Itu satu-satunya warisan dari kedua orang tuaku. Aku dilahirkan di kota Batang tepatnya 48 tahun yang lalu.&nb...

Selengkapnya
Navigasi Web

MENITI ASA (H7)

MENITI ASA (H-7)

Sebenarnya saudara Emakku dari Mbahkung ada sepuluh orang, namun yang masih hidup berdekatan dengan kami delapan orang tadi yang lain sudah meninggal sejak kecil berusia dua tahun dan lima tahun. Artinya dekat di hati walau jauh di mata. Kedua adik Emakku yang putra berada di Jawa Timur karena menikah dengan orang Batu Malang, sedangkan yang satunya berada di Jawa Barat dan menikah dengan orang Lor Agung Kuningan. Bulik yang ragil menyusul jauh karena menikah dengan orang Martapura Kalimantan Selatan. Adik yang bungsu ini yang sering pulang karena cukup berada. Sayangnya anak -anaknya tidak mau bersekolah sampai perguruan tinggi. Anak pertamanya sempat kuliah di Farming hanya satu semester bukan karena tidak mampu membiayai tapi Dik Dimas dikejar -kejar wanita yang mencintainya sejak SMA minta dinikahi. Maklum Nafila anak semata wayang seorang pengusaha yang mampu Di Banjarmasin jadi orang tuanya pun menginginkan agar selepas SMA segera menikah dengannya. Kemudian Dik Dimas disuruh bantu bantu mengurus usahanya. Sebenarnya Bulik Maryam , ibu Dik Dimas tidak begitu mampu , cuma pas Dik Dimas masuk kuliah ada pegawai dari perusahaan batu bara ingin membeli tanahnya satu hektar yang katanya mengandung tambang batu bara setelah diteliti dengan seksama oleh petugas dari pengusaha batu batu bara tersebut. Bulik Maryam sesungguhnya tidak mau menjual tanah itu karena itu bagian yang berada di atas tanah perkebunan karet miliknya seluas lima hektar. Kalau dijual berarti nanti berkurang satu hektar, kecuali kalau tanah untuk tanaman jeruknya cuma dua hektar akan dijualnya semua karena banyak siamang atau kera yang sering menyambanginya menghabiskan buah jeruk yang siap dipanen. Jangan dikira yang datang tidak satu dua kera namun sekawanan kera yang jumlahnya Di atas dua puluhan kera. Om Pria memang seorang sarjana pertanian yang kuliah di UNDIP Semarang, Jawa Tengah , jadi banyak tanah yang luas di Kalimantan milik orang tuanya dimanfaatkan untuk lahan pertanian dengan menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah setelah berbagi tanah dengan adik perempuannya satu -satunya, Bulik Rasya. Bulik Maryam istri Om Pria semula tidak mau menjual tanahnya namun harganya yang fantastis membuatnya tercengang Dalam bilangan "M" membuatnya merelakan tanah itu. Sebagai rasa syukur diajaknya seluruh anggota keluarga besarnya untuk umroh bersama-sama.

#tantangan hari ke-7

#tantangan gurusiana

#tantangan menulis mediaguru Selasa, 21 Januari 2020.

Ket. Gambar sebagai ilustrasi ( sumber:ekonomi kompas. com -Google)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post